CINTA TAK TERBATAS
Air mataku harusnya kau yang mengapus
Tapi justru engkaulah yang membuat deras
Apakah kemudian cintaku harus pupus?
Tidak…tidak…aku akan menyelesaikannya hingga tuntas
Aku tak pernah ingin menjadi yang kedua
Tapi sekuat apapun upayaku
Hanya dipandang sebelah mata
Seolah hadirku justru menganggu
Sepi dan sunyi mengikat hati
Ingin rasa menggugat luapkan amarah
Hei…tataplah aku dengan nurani
Aku seburuk itukah?
Tuhan, aku ini milikMu
Jika memang ragaku sudah tak berguna
Panggillah aku pulang ke rumahMu
Daripada aku harus merasa perih dan tak dicinta
Tapi Tuhan, kutahu Kau punya cinta tak terbatas
Itulah yang membuatku kuat
PelukanMu mengalirkan nafas
Meyakinkan diri bahwa cinta dariMu lebih hebat,,
swasti tantri
Air mataku harusnya kau yang mengapus
Tapi justru engkaulah yang membuat deras
Apakah kemudian cintaku harus pupus?
Tidak…tidak…aku akan menyelesaikannya hingga tuntas
Aku tak pernah ingin menjadi yang kedua
Tapi sekuat apapun upayaku
Hanya dipandang sebelah mata
Seolah hadirku justru menganggu
Sepi dan sunyi mengikat hati
Ingin rasa menggugat luapkan amarah
Hei…tataplah aku dengan nurani
Aku seburuk itukah?
Tuhan, aku ini milikMu
Jika memang ragaku sudah tak berguna
Panggillah aku pulang ke rumahMu
Daripada aku harus merasa perih dan tak dicinta
Tapi Tuhan, kutahu Kau punya cinta tak terbatas
Itulah yang membuatku kuat
PelukanMu mengalirkan nafas
Meyakinkan diri bahwa cinta dariMu lebih hebat,,
swasti tantri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar